Kamis, 16 Juli 2009

”Gelar dari Keraton membesarkan hati saya...”

Manohara Odelia Pinot, namanya meroket di tengah simpati para kaum hawa atas kasus yang menimpa model blasteran itu. Hari ini, Manohara yang akrab disapa Mano akan mendapat gelar dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.Berikut wawancara wartawan SOLOPOS, Aries Susanto dengan Manohara yang didampingi ibundanya Daisy Fajarina dan pengacara Manohara KPH Warsito Sanyoto, di kediaman Warsito Sanyoto, di kawasan Ketelan, Banjarsari, Solo, Kamis (16/7).


Berikut wawancara wartawan SOLOPOS, Aries Susanto dengan Manohara yang didampingi ibundanya Daisy Fajarina dan pengacara Manohara KPH Warsito Sanyoto, di kediaman Warsito Sanyoto, di kawasan Ketelan, Banjarsari, Solo, Kamis (16/7).

Espos: Selamat siang Mano? Gimana kabarnya?
Manohara: Siang. Baik, kabar saya baik (sambil tersenyum).
Mengenakan kemeja putih dipadu celana biru, sambil menyapa Espos, Manohara juga menyalami warga yang datang ke kediaman Warsito Sanyoto. Rumah Warsito di Gang Batam III, Ketelan, Banjarsari, siang itu mendadak diramaikan oleh kehadiran warga yang penasaran dengan Manohara. Warga yang sebagian besar ibu-ibu itu antusias berfoto bersama Manohara.
Espos: Mano sekarang ini sibuk syuting main sinetron. Ada anggapan Mano menggunakan aji mumpung main sinetron. Bagaimana pendapat Mano?
Manohara: Saya main sinetron itu murni karena keinginan saya, bukan karena nama saya sekarang sedang populer. Jadi, itu tak benar.
Jawaban Manohara tersebut langsung ditimpali ibunya dan pengacaranya.
Daisy: Pada prinsipnya, saya tak mau mengarahkan akan ke mana anak saya nanti. Yang jelas, selama itu baik dan tak melanggar norma agama, maka saya dukung. Anak saya itu punya keinginan banyak, mulai ingin main sinetron, mencari tanah wakaf untuk mendirikan yayasan anak yatim, hingga sekolah untuk anak miskin dan membangun musala.
Warsito: Mano sekarang hidup sendiri, jadi sudah saatnya Mano hidup mandiri dan menghidupi keluarganya. Apalagi dengan biaya hidup di Jakarta yang tinggi, maka tudingan bahwa Mano memakai aji mumpung itu kurang tepat. Apalagi, kita tahu Mano punya talenta hebat dari mulai dia seorang model, artis, kemampuan bahasa Inggris, Prancis dan Indonesia.
Espos: Apakah main sinetron atau menjadi artis akan menjadi profesi Mano selamanya?
Manohara: Ya, saya akan terus menekuni dunia akting, dunia sinetron, maupun film. Bukan hanya saat ini saja, namun seterusnya akan saya tekuni.
Daisy: Saya kira itu keinginan manusiawi Mano dan wajar sebagai seorang anak muda. Saya lebih menjaga perasaan Mano saja, dan saya tak ingin mengarahkan apalagi melarang keinginan Mano sebatas itu sesuai dengan norma-norma kita.
Espos: Sebenarnya, apa cita-cita dan rencana Mano ke depan nanti
Manohara: Saya akan melanjutkan kuliah dua jurusan sekaligus, yakni jurusan hukum dan bisnis.
Espos: Di dalam negeri ataukah di luar negeri?
Manohara: Saya belum menentukan akan kuliah di mana. Karena, saat ini masih sibuk. Tadi saja, syuting hingga pukul 04.00 WIB. Dari Jakarta langsung ke Solo naik pesawat. Yang jelas dua jurusan itu akan saya ambil sekaligus.
Espos: Jika Mano kuliah nanti, lalu bagaimana membagi waktu antara syuting dan kuliah?
Manohara: Yang jelas, kuliah tetap harus berjalan. Dan di sela-sela itulah, aktivitas saya untuk syuting. Mungkin, memang capek. Tapi akan saya jalani.
Espos: Kedatangan Mano ke Solo ini kan dalam rangka pemberian gelar dari Keraton Solo. Bagaimana perasaan Mano?
Manohara: Saya sangat salut dengan Keraton Solo yang telah memberi gelar kehormatan kepada saya. Gelar itu nanti sekaligus akan memberi dukungan kepada saya dan membesarkan hati saya.
Espos: Gelar apa yang akan Mano terima?
Warsito: (Pertanyaan ini langsung dijawab oleh pengacara Manohara yang diiyakan oleh Manohara) Gelar yang akan diterima Mano yaitu Kanjeng Mas Ayu yang diberi nama Laksminto Rukmi. Penghargaan ini diberikan atas dasar perjuangan hidup Manohara yang tak kenal lelah, gigih, untuk tetap berjuang dalam kehidupannya.
Espos: Bukankah waktu masih di Malaysia, Mano juga mendapatkan gelar dari Kesultanan Kelantan, Malaysia. Apa bedanya?
Warsito: Benar. Di Malaysia sana, Manohara mendapatkan gelar Cik Puan Tumenggung. Namun, di Solo ternyata juga mendapatkan simpatik dengan pemberian gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung. Gelar ini jauh lebih tinggi dari Malaysia dan menegaskan, bahwa bukan hanya Malaysia saja yang bisa memberikan gelar, namun Indonesia juga bisa.
Saat berusia 16 tahun Manohara menikah dengan pangeran Kesultanan Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry.
Selain gelar dari Kesultanan Kelantan, beberapa penghargaan pernah diraih Manohara di antaranya, 100 pesona wanita Indonesia oleh manjalah Harper’s Bazaar. Belum lama ini Gerakan Anti Narkoba Nasional (Ganas) juga menjadikan Manohara sebagai Duta Anti Narkoba.
Espos: Usia Mano saat ini kan masih 17 tahun. Jika dewasa nanti, Mano akan memilih menjadi warga negara apa?
Manohara: Insya Allah memilih menjadi warga Indonesia. Selain karena telah lahir di Indonesia, saya juga sudah bisa adaptasi dan mengenal budaya Indonesia.
Manohara dilahirkan di Jakarta, 15 Februari 1992. Lahir dari seorang ibu keturunan Bugis dan ayah berkebangsaan Amerika Serikat, George Manz. Ayah tiri Manohara, Reiner Pinot Noack, saat ini berada di Indonesia untuk memberi dukungan kepada Manohara


source.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar????