Jumat, 03 Juli 2009

Gadis Magetan Jadi Korban Pesawat Yemenia


Berita Simpang Siur,Keluraga Berharap Korban Selamat


MAGETAN-Jatuhnya pesawat Airbus A310 di Samudera Hindia membawa korban warga Magetan.Richa Dwiyana Margareta,warga RT 06/RW 02 Desa Duyung,Kecamatan Takeran merupakan salah satu kru pesawat nahas itu. Richa,20,merupakan Pramugari pesawat milik maskapai Yaman itu.


Korban kematian anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Suyono-Dwi Nuryati itu jug asudah diterima pihak keluarga.''Kami sudah mendapat kabar soal Richa dari maskapai dan Deplu,''ujar Suharto,paman Richa, kemarin(1/7).
Selain itu,keluarga besar Richa di Duyung memantau perkembangan kecelakaan Yemenia dari koran dan televisi.Namun,kabar yang diterima keluarga dara kelahiran 31 Maret 1988,masih simpang siur.Ada yang menyatakan Richa selamat,tapi ada pula yang menyatakan telah meninggal.''Yang jelas,kabar dari maskapai malam hari itu menyatakan pesawat Yemenia itu salah satu pramugarinya adalah Richa,''terang Suharto,guru SMP 1 Takeran itu.
Suasana rumah kediaman Suyono sendiri,kemarin terlihat sepi.Hanya beberapa tetangga dan saudara dekatnya yang tampak di rumah berpagar teralis besi itu.''Satu minggu lagi Richa memberi kabar ke Citra(kakak kandungnya).Dia pamit mau terbang,''kata Tri Wahyuni, saudara korban.
Tiga bulan lalu,Richa pulang ke Duyung setelah mengambil cuti selama satu bulan.Selama di rumah, perempuan cantik itu jarang pergi jauh.''Waktu cuti kemarin Richa juga bilang sebentar lagi mau pulang. Tapi,pulangnya karena apa,kami tidak tahu,''terang Suharto.
Hingga kini,keluarga Suyono sedang menunggu kabar dari Deplu dan maskapai Yemenia.Menurut Agus Riyanto,paman Richa,hasil konfirmasi ke Dirjen Perlindungan Hukum WNI Deplu,belum diketahui secara pasti nasib keponakannya tersebut.
''Kami berharap Richa selamat.Kalaupun toh akhirnya meninggal,kami minta agar Deplu dan maskapai Yemenia mengurus kepulangannya,''terang Agus,yang juga anggota DPRD Kabupaten Magetan ini.
Agus yang adik kandung Dwi Nuryati,ibu Richa itu menambahkan,pihaknya juga sudah mengonfirmasi keberadaan keponakannya tersebut kepada perwakilan Yemenia Indonesia di kawasan kompleks perkantoran HR Rasuna Said Jakarta.
''Pihak Deplu maupun Yemenia belum bisa memastikan keberadaan Richa.Kalau perwakilan Yemenia tadi bilang, masih koordinasi dengan perwakilan Komoro.Mudah-mudahan Richa selamat,''kata Agus yang dihubungi lewat telepon seluler sedang berada di Jakarta.
Richa sendiri sudah sekitar 10 tahun tidak bertemu ibunya.Istri dari Suyono ini merantau sebagai TKW di bekas koloni Inggris,Hongkong.''Richa dengan ibunya memang sudah lama tak bertemu.Paling komunikasi lewat telepon,''ungkap Agus.
Sejak ditinggal ibunya merantau ke Hongkong,Richa lebih banyak diasuh oleh kakek-neneknya,Harjo Jamin-Kasemi.Bahkan,menurut sejumlah tetangganya,Richa memanggil sang nenek dengan sebutan ibu.
Jarak rumah Harjo dan Suyono(bapak Richa)memang cukup dekat.Sehingga,Richa lebih banyak tinggal di rumah kakeknya lantaran ibunya merantau.Rumah Suyono sendiri tergolong mewah untuk ukuran desa.
Saat koran ini mendatangi kediaman Suyono,bapak Richa itu sedang tidak berada di rumah.Kadiman,saudara Suyono,mengatakan kalau pihak keluarga sangat berharap nasib Richa segera mendapat kejelasan.
''Sejak dulu Richa memang beda dengan dua saudaranya. Dia juga punya keinginan kuat jadi pramugari,''kata Kadiman.
Informasi koran ini,Richa kepincut menjadi pramugari setelah mendaftar melalui sebuah lembaga di Kota Madiun yang bekerja sama dengan satu sekolah kejuruan. Di tahun kedua,cewek asal Duyung ini,sudah menjadi salah satu model dalam leaflet sebuah sekolah pramugari di Jogja.
''Waktu itu ada salah seorang guru yang tahu kalau Richa jadi model seorang peragawati di selebaran. Selebaran itu sempat dibagikan di sekolah kami.Jadi semua tahu kalau modelnya itu Richa,''kata salah seorang guru SMAN 6 Kota Madiun


source.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar????